Depokrayanews.com- Sebanyak 9 orang pejabat eselon dua mendaftar sebagai Calon Sekda Kota Depok yang kosong sejak Januari 2021 lalu, setelah ditinggal Hardiono yang memasuki masa pensiun. Asisten bidang hukum dan sosial, Sri Utomo kemudian ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekda Kota Depok.
Sembilan orang yang mendaftar itu adalah:
1. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Siti Chaerijah,
2. Kepala Disnaker Manto Jorghi,
3. Kepala Disporyata Wijayanto,
4. Kepala BKD Nina Suzana,
5. Kepala BKPSDM Supian Suri,
6. Sekretaris Dewan Kania Purwati,
7. Kepala Diskominfo Sidik Mulyono,
8. Kepala DKUM Fitriawan,
9. Kepala Disrumkim Dudi Miras.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita yang sebelumnya sempat disebut-sebut sebagai calon kuat, ternyata tidak ikut mendaftar.”Saya sudah pernah ikut open bidding Sekda 5 tahun lalu,” kata Novarita kepada depokrayanews.com, Jumat 28 Mei 2021.
Pendaftaran calon sekda itu dilakukan secara online melalui email pansel_bkpsdm@depok.go.id dan ditutup tertanggal 24 Mei 2021 pukul 24.00 WIB lalu.
Setelah pendaftaran, nantinya para peserta akan melalui proses seleksi administrasi yang dilakukan oleh panitia seleksi (pansel) yang terdiri dari lima orang.
“Sekarang sedang proses seleksi administrasi, nanti 31 Mei 2021 akan diumumkan siapa-siapa yang lulus administrasi,” kata Plt Sekda Sri Utomo.
Meski proses seleksi baru akan dimulai, tapi di lingkungan Pemerintah Kota Depok beredar banyak informasi, siapa yang bakal terpilih sebagai Sekda Kota Depok. ”Sudah bisa diduga siapa yang akan jadi. Seleksi yang dilaksanakan ini sifatnya formalitas saja. Maka sejak awal tidak banyak yang mau mendaftar, tapi kemudian disuruh mendaftar,” kata seorang sumber di Balaikota Depok.
Sesuai aturan, seleksi Sekda minimal harus diikuti 4 orang calon. Tapi setelah beberapa hari dibuka, hanya 3 orang yang mendaftar. Menjelang penutupan, banyak kepala dinas yang disuruh mendaftar, terutama yang belum pernah mendaftar sebagai calon sekda 5 tahun lalu ketika Hardiono terpilih.
Ada 3 nama yang mencuat yakni Supian Suri, Wijayanto dan Nina Suzana. Kabarnya, Supian Suri yang dikenal sangat dekat dengan Walikota Depok Mohammad Idris tersandung sanksi yang pernah diputuskan Bawaslu Kota Depok. Supian Suri ketika itu diduga terlibat secara langsung mendukung salah satu calon Walikota Depok yakni Mohammad Idris.
Nama Nina Suzana sangat kuat karena termasuk kepala dinas senior dan sudah memegang jabatan sejumlah kepala dinas. Tapi nama Nina kabarnya ”terganggu” karena nama Nina diusulkan salah satu partai yang dinilai tidak sejalan dengan Mohammad Idris. Sedangkan Wijayanto, dinilai akan terganjal dengan kondisi kesehatan. Lalu siapa yang akan jadi Sekda Kota Depok ?
”Rumors yang beredar, kadang tidak diabaikan. Artinya Walikota akan memilih sosok yang diinginkannya,’ kata sumber lain.
Apalagi dalam catatan sejarah perjalanan Kota Depok, Sekda selalu mengalami masalah dengan Walikota. Terakhir, Sekda Hardino hampir 1 tahun menjelang memasuki masa pensiun, tidak harmonis dengan Walikota Depok Mohammad Idris. Bahkan Hardiono seperti tidak pernah diberi tugas oleh Walikota Depok.
Begitu juga dengan Sekda Kota Depok sebelumnya, Harry Prihanto juga tidak harmonis dengan Walikota Depok Mohammad Idris karena dianggap sebagai orangnya Nurmahmudi Ismail, Walikota Depok sebelumnya. (ril)
Comment