Depokrayanews.com- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun anggaran 2016 ternyata masih besar yakni Rp 600 miliar.
Angka SILPA itu diungkapkan Walikota Depok Mohammad Idris dalam penyampaian rancangan peraturan daerah tentang laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2016 yang disampaikan langsung Walikota Depok, pada rapat paripurna DPRD Kota Depok, Jumat (7/7/2017)
Secara nilai, angka SILPA tahun 2016 memang turun dibanding SILPA tahun 2015 yang mencapai Rp 1,2 triliun.
SILPA sebesar Rp 600 miliar itu tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan Idris sebelumnya yang akan menekan SILPA sampai ke angka Rp 300 juta.
“Ada beberapa persoalan yang membuat SILPA masih besar,” kata Idris kepada wartawan usai sidang paripurna DPRD Kota Depok, Jumat (7/7/2017).
Pertama, kata Idris, terkait proposal-proposal bantuan untuk hibah tidak sesuai dengan persyaratan dan perundangan, makanya kami tidak berani untuk mencairkan khususnya masalah hibah dan bantuan sosial.
Yang kedua, ada beberapa proyek kegiatan yang gagal lelang dan beresiko tinggi jika dipaksakan untuk dilaksanakan.
“Bahkan ada satu kegiatan dalam proses pelelangan perusahaan. Namun perusahaan tersebut tidak memenuhi standar kewajaran penawaran harga,” kata Idris.
Namun begitu, Idris menyebut daya serap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada anggaran tahun 2016 lalu cukup baik dibanding tahun lalu.
“Alhamdulillah daya serap OPD cukup baik, rata-rata di atas 86 persen, Yang di bawah 50 persen tidak ada,” kata Idris. Dinas-dinas yang tinggi daya serapnya adalah Dinas Perumahan dan Pemukiman mencapai 93 persen, Dinas PUPR 92 persen dan Dinas Pendidikan. (and)