Depokrayanews.com- Pemerintah Singapura mengumumkan akan menerapkan pembatasan ketat kegiatan sosial dan publik lainnya (lockdown), selama satu bulan, mulai pada Minggu 16 Mei 2021 hingga pertengahan Juni.
Mengutip Reuters, kebijakan itu diambil karena terjadi penyebaran lokal Covid-19 termasuk dari mutasi corona baru beberapa pekan terakhir.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pembatasan meliputi aturan pertemuan tatap muka maksimal dua orang dan larangan makan di restoran. Seluruh aktivitas perkantoran pun disetop dan warga Singapura akan kembali bekerja dari rumah (work from home).
Pihak berwenang akan meninjau kembali penerapan kebijakan tersebut setelah dua pekan untuk memutuskan jika aturan perlu disesuaikan.
Pemerintah Singapura pun berencana meningkatkan subsidi dukungan pekerjaan kepada perusahaan makanan dan minuman dan membebaskan biaya sewa selama sebulan untuk penyewa kios jajanan dan kedai kopi.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Singapura dalam sepekan terakhir ini mengalami peningkatan dari semula 48 kasus sepekan, menjadi 71 kasus.
Pemerintah mengkhawatirkan peningkatan kasus yang penyebarannya tidak terdeteksi, yakni naik dari 7 kasus dalam sepekan pada minggu lalu, menjadi 15 kasus.
Meski jumlahnya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan wabah di negara-negara lain, peningkatan tersebut dinilai sebagai kemunduran penanganan pandemi bagi Singapura.
Sejak Kamis 13 Mei 2021 kemarin, Pemerintah Singapura juga telah menutup terminal Bandara Changi yang menghubungkan pusat perbelanjaan Jewel untuk umum. Meski begitu, perjalanan udara masih beroperasi.
Bandara Internasional Changi merupakan salah satu sumber kelompok kasus Covid-19 terbesar di Singapura, yakni menyumbang 46 kasus terkonfirmasi sejauh ini.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa wisatawan telah menyebarkan virus terhadap staf bandara meskipun peraturan karantina di Singapura dilakukan dengan ketat.
Sumber:cnnindonesia
Comment