Depokrayanews.com- Situ Jazz yang digelar di Panggung Terapung, Joglo Nusantara, dengan latar belakang Situ Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok berlangsung menarik dan apik.
Situ Jazz itu dikemas dengan kolaborasi yang bagus antara musik jazz, puisi, seni lukis, tari tradisional dan pencak silat.
Kolaborasi itu tampak sangat tertata rapi dan berkualitas. Meskipun tampil di pinggir situ dan penonton sebagian besar duduk lesehan di rumput, tapi para pemain tampil maksimal, dan profesional, sama ketika mereka konser di Taman Ismail Marzuki (TIM) atau di pagelaran hotel bintang lima.
Padahal yang tampil adalah musisi jazz kelas atas seperti Mahagenta, Jam Sesion dan UE yang dimotori sejumlah guru musik.
Penari tradisional berkelas internasional, Dhea Fandari datang khusus dari Solo untuk tampil berkolaborasi dengan Mahagenta. Keduanya tampak selalu tampil bersama di sejumlah iven nasional.
Usai tampil di Situ Jazz Pengasinan, rencananya pada 10 Desember 2017 mendatang, Dhea Fandari akan tampil bareng lagi bersama Mahagenta di TIM Jakarta.
Goresan tangan pelukis Widi S. Martodiharjo yang melukis suasana panggung terapung yang dipenuhi musisi jazz mengundang decak kagum sekitar 200 pengunjung pagelaran itu.
Meskipun Widi menggunakan cat warna lebut, tapi sangat tajam mengangkat suasana panggung dengan beberapa musisi jazz yang sedang asik bermain.
Pada lukisan itu, Widi juga membuat bayangan panggung dan samar-samar pemain jazz yang menggambarkan bahwa panggelaran itu diadakan di panggung terapung dengan latar belakang situ.
Pencak Silat asal Pengasinan, Kecamatan Sawangan Kota Depok yakni MS Pengasinan Jalan Enam yang sudah berdiri sejak 1901 itu ternyata makin memperkuat kualitas pagelaran itu.
Tidak tanggung-tanggung, istri Walikota Depok Elly Farida, tampak hadir dan larut pada acara itu. Bahkan Elly Farida tidak kuat menahan keinginannya untuk naik panggung dan kemudian membawakan beberapa lagu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sidik Mulyono juga tampak hadir diantara penonton
Acara itu berlangsung sejak pagi, dan berakhir menjelang salat magrib. Pada pagi hari diadakan acara pre launching Kampoong in the Garden (KIG) yang akan dikembangkan di sekitar Situ Pengasinan.
William Matakena, koordinator Situ Jazz merasa puas dengan pelaksanaan pagelaran itu.
“Acaranya ok banget, sangat puas karena intinya dapat,” kata William Matakena. Menurut William, semua tampilan berlangsung sangat apik dan menarik.
“Antara jazz, tari, pencak silat dan melukis saling memperkuat pagelaran itu, apalagi tampilan Dhea Fandari, penari tunggal tampil luar biasa dan sangat profesional,” kata William.
Usai pagelaran, William banyak mendapat ucapan selamat dan pujian dari penonton karena mereka merasa puas dan sangat terhibur dengan Situ Jazz. “Banyak yang mengatakan tidak menyangka pagelaran sehebat itu padahal diadakan di pinggir situ.
Begitu juga ketika pagelaran itu dishare secara live di media sosial, banyak mendapat sambutan dan memberikan komentar positif.
Heri Gonku, pemilik Joglo Nusantara sebagai salah salah satu penggagas Situ Jazz merasa gembira karena pagelaran itu sangat menghibur dan mampu mengekspresikan bentuk rasa syukur kepada alam yang sudah memberi banyak kepada manusia.
“Pagelaran ini adalah persembahan kita untuk alam, sebagai bentuk terimakasih kita kepada alam. Kalau kita bersyukur tentu kita menyadari pentingnya merawat dan menjaga alam ini supaya tidak rusak dan tidak dirusak, ” kata Heri. (red)
Comment