by

S&P Pangkas Proyeksi Ekonomi Negara Berkembang Jadi 3,8 Persen, Bagaimana dengan Indonesia ?

DEPOKRAYANEWS.COM- Lembaga pemeringkatan dunia, S&P Global Ratings, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang (emerging market) pada 2023.

PDB riil negara berkembang diperkirakan hanya tumbuh 3,8 persen tahun depan dari prediksi sebelumnya sebesar 4,1 persen.

Penurunan prediksi ini disebabkan perang Rusia-Ukraina, pandemi covid-19, dan kebijakan moneter yang ketat.

“Revisi turun untuk pertumbuhan dari semua negara berkembang (emerging market) tidak termasuk China dan Arab Saudi,dengan sebagian besar ekonomi siap untuk berkembang di bawah tingkat tren jangka panjang mereka,” kata S&P, dikutip dari CNA, Selasa 29 November 2022.

Sementara pertumbuhan ekonomi negara berkembang pada 2024-2025 diperkirakan tidak berubah, rata-rata sebesar 4,3 persen.

S&P menambahkan kendati inflasi di negara berkembang telah melewati masa puncaknya dan sebagian akan segera mencapai puncaknya, tingkat inflasi masih di atas target bank sentral.

“Tetapi perlambatan inflasi ditambah dengan prospek pertumbuhan yang memburuk dapat membawa pelonggaran kebijakan ke dalam agenda beberapa EM, terutama di Amerika Latin, pada pertengahan tahun depan,” kata S&P.

Bagaimana dengan Indonesia ? S&P tidak menyebut secara spesifik nama-nama negara berkembang itu. Apakah Indonesia termasuk atau tidak. (cnn)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *