DEPOKRAYANEWS.COM- Sukses melampaui target perolehan Tahun 2021 sebesar 106,5 persen, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok menaikkan target perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun 2022 menjadi Rp 369,16 miliar. Atau naik sekitar 27,5 persen dibanding target Tahun 2021.
Target perolehan pendapatan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Tahun 2022 menjadi 458,2 miliar. Atau naik sekitar 3 persen dibanding target Tahun 2021 sebesar Rp 445 miliar. Dengan demikian target pendapatan Kota Depok Tahun 2022 dari 2 sektor itu sebesar Rp 827,4 miliar.
”Kami optimis target perolehan PBB dan BPHTB Tahun 2022 bisa tercapai,” kata Kepala Bidang Pajak Daerah II BKD Kota Depok, Muhammad Reza kepada depokrayanews.com, Senin 14 Februari 2022.
Reza menyebut, realisasi perolehan PBB Tahun 2021 sebesar Rp 307,95 miliar atau 106,5 persen dari target sebesar Rp 289 miliar. Sedangkan realisasi BPHTB mencapai Rp 507,78 miliar, atau 114 persen dari target sebesar Rp 445 miliar. Total pendapatan Kota Depok Tahun 2021 dari 2 sektor itu sebesar Rp 815,7 miliar.
Menurut Reza, ada beberapa hal yang mendorong pencapaian target itu. Antara lain, pertama, masa jatuh tempo PBB yang diperpanjang sampai Desember tanpa denda. Kemudian kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi PPN sebesar 10 persen untuk pembelian properti.
”Pemberian subsidi PPN sebesar 10 persen oleh pemerintah sangat mendongkrak penjualan properti yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan BPHTB,” kata Reza. Sebelum kebijakan itu diberlakukan, transaksi balik nama properti sebanyak 17.000. Tapi dengan kebijakan itu, transaksi balik nama melonjak jadi 23.000
Tahun ini, pemerintah hanya memberikan subsidi atas PPN pembelian properti sebesar 5 persen, berlaku sampai Juni 2022. Reza belum bisa memprediksi apakah subsidi PPN sebesar itu bisa mendongkrak penjualan properti atau tidak. ”Kita berharap kebijakan itu tetap bisa mendongkrak penjualan properti sehingga pendapatan BPHTB melonjak lagi,” kata Reza. (red)
Comment