Depokrayanews.com- PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) pengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) akan menaikkan tarif kedua tol tersebut dari Rp 2- ribu menjadi Rp 27 ribu, mulai Rp 9 Maret 2024 mendatang.
Kebijakan dua anak perusahaan Jasamarga itu mendapat respon negatif dari Netizen murka. Banyak yang menyayangkan kenaikan harga itu tidak dibarengi dengan kualitas jalan yang ada.
“Naik mulu, kualitas aspal ga ada mutu. Banyak bolong,tambalan asal,” kata @tyar…. di akun resmi Instagram Jasa Marga Transjawa dikutip Rabu 6 Maret 2024.
“Waduh naek lagi ? Buat biaya apa min naek lagi ? Hrs nya di kurangi dan tol baru yg naik Krn frekuensi pemakaian tinggi,” timpal @yuana-asstore.
Tidak sedikit yang protes kebijakan ini karena dianggap tidak sesuai dengan pelayanan yang ada, khususnya dalam kondisi jalan.
“Tol bekasi – karawang msh bergelombang ga ada perbaikan yg sesuai standar sejak bbrp tahun, kok menaikkan tarif ya, ga sesuai pelayanannya, ayo dong, buat kenyamanannya dulu,” tulis @ritaf…
“kenaikan harga tidak dibarengi dengan fasilitas tidak memadai. contohnya jalanan msh byk yg lobang, tambalan ngasal,penerangan msh gelap,” tulis @prince…
Bahkan ada yang mencurigai kenaikan tarif tol ini seperti aji mumpung menjelang Ramadan dan Lebaran. Seperti diketahui, bulan Ramadhan kemungkinan bakal berlangsung pada 11 Maret 2023 ini.
“Bentar Ig lebaran, naikin dulu biar untung gede… masalah kualitas jalan mah belakangan,” tulis @rosyi…
Hingga kini, postingan JTT mengenai informasi awalan kenaikan tarif tersebut sudah mendapat lebih dari 100 komentar, banyak diantaranya bernada protes.
Sementara itu, operator beralasan bahwa kenaikan tarif ini karena pertimbangan inflasi untuk Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari periode September 2016 hingga Desember 2023 serta hitungan inflasi untuk segmen Jalan Layang MBZ mulai periode Oktober 2020 hingga Desember 2023.
Selain itu, komponen lainnya yaitu pengembalian investasi terhadap penambahan kapasitas lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari KM 50 s.d KM 67 arah Cikampek dan KM 62 s.d KM 50 arah Jakarta serta penyediaan 4 titik fasilitas Emergency Parking Bay di Jalan Layang MBZ.
Peningkatan layanan lainnya juga dilakukan di Jalan Layang MBZ yaitu dengan menyediakan emergency parking bay di 4 titik lokasi yaitu KM 21 dan KM 41 arah Cikampek serta KM 40 dan KM 22 arah Jakarta. Semua ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pengamanan pengguna jalan saat terjadi kondisi darurat di tol layang.
“Penyesuaian tarif ini dibutuhkan untuk memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif, menjaga kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap industri jalan tol yang prospektif di Indonesia, serta menjamin level of service pengelola jalan tol tetap sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol,” ujar Vice President Corporate Secretary and Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo dalam keterangan resmi, Rabu 6 Maret 2024..
Ria juga menerangkan upaya yang dilakukan dalam menjaga kelangsungan bisnis jalan tol.
“Kami terus melakukan upaya-upaya dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol, peningkatan kualitas jalan tol dan melakukan inovasi pelayanan jalan tol guna menjaga kelangsungan usaha yang berkelanjutan, ” kata dia.
Besaran penyesuaian tarif integrasi jarak terjauh dengan sistem terbuka pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ adalah sebagai berikut:
Jakarta Interchange – Cikampek
Golongan I : Rp27.000,- yang semula Rp20.000,-
Golongan II dan III : Rp40.500,- yang semula Rp30.000,-
Golongan IV dan V : Rp54.000,- yang semula Rp40.000,-
(mad/cnbc)
Comment