Depokrayanews.com- Endang (51), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 anti teror, di Cibinong, Kabupaten Bogor, ternyata memiliki keahlian merakit bom.
Dari sejumlah barang bukti yang diamankan polisi, diketahui jika Endang, termasuk perakit bom yang militan atau memiliki kemampuan merakit bom daya ledak tinggi.
”Mantan preman ini juga mempunyai labotarium untuk menguji beberapa bom rakitannya,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat rilis penangkapan terduga Endang di Kelurahan Nangewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2019).
Menurut Dedu, Tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti bahan peledak daya ledak tinggi (high explosive). Barang berbahaya ini diamankan dari rumah terduga teroris Endang. Diantaranya 6 rakitan bom yang sudah siap ledak. Bom ini direncanakan digunakan Endang ketika aksi massa 22 Mei di KPU Pusat.
“Kemampuan tersangka Endang dalam merakit bom jauh lebih tinggi. Daya ledak bom rakitan tersangka high explosive. Ada 6 buah bom yang sudah jadi dan siap ledak. Berbahan TATP dan nitrogliserin, juga beberapa panci vakum, dan rice cooker,” kata Brigjen Dedi.
Anggota Densus menemukan banyak sekali arang bukti bahan peledak saat pengeledahan. Ada juga satu detonator (pemicu ledakan) dan bom panci. Tergetnya, aksi massa 22 Mei di KPU di Jakarta. Sasaran lainnya dari bom yang dirakit yakni pihak kepolisian. “Untuk target polisi bisa kapan saja,” katanya.
Karena itu, Brigjen Dedi mengimbau, agar pada saat pengumuman hasil Pemilu 2019 masyarakat tidak melakukan aksi massa di gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Bagi masyarakat yang merasa tidak puas dengan hasil pemilu, dapat menyalurkan melalui jalur resmi, yakni Mahkamah Konstitusi (MK).
Endang ditangkap Detasemen 88 Antiteror karena diduga masuk dalam teroris jaringan ISIS. Ia ditangkap di rumahnya di RT 02/03, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jumat (17/2019). (and)
Comment