Depokrayanews.com- Tersangka pembunuh dua pemuda yang dibuang ke aliaran irigasi kawasan Limo, Depok ternyata punya tempat perkumpulan padepokan dari media sosial.
Berdasarkan keterangan Anton Herdiyanto alias Aji,35, dirinya mendirikan padepokan melalui group dari facebook.
“Nama padepokannya Satria Aji Danurwanda. Padepokan tergabung dalam group facebook ini sudah ada selama setahun. Dari group ini dapat mengenal para korban,” ujarnya saat diperiksa penyidik Reskrim Polresta Depok, Senin (3/10) malam.
Bapak tiga anak ini menjelaskan bahwa dirinya tidak membunuh korban. Tapi pelaku hanya membantu membuang jasad korban ke aliaran irigasi.
“Bukan saya yang membunuh, tapi dalangnya teman saya D yang hingga kini masih pengejaran petugas,”kata pria bertubuh pendek kurus ini.
Kedua korban Sendy dan Ahmad Sanusi adalah merupakan pengunjung dari group padepokaan Satria Aji.
“Kita berempat pergi janjian untuk pergi minum kopi di warung daerah Serab, Cilodong Kota Depok, pada Sabtu (1/10) dinihari. Pelaku D sempat memberikan minuman kopi yang menyerahkan saya ke kedua korban setelah diminum korban langsung meninggal di tempat,”kata dia.
Merasa ketakutan dan panik saat itu, Anton bersama D langsung membopong kedua korban ke dalam mobil Toyota Avanza putih milik korban Ahmad Sanusi lalu korban dibuang.
“Untuk menghilangkan jejak kedua korban kita buang di lokasi berbeda lantaran sepi. Setelah itu mobil korban kita bawa untuk menghilangkan jejak,” kata dia.
“Group FB Padepokan Satrio Aji yang saya buat untuk pencari kolektor barang-barang mistis saja bukan dukun.”
Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan mengatakan terkait ada dugaan korban meninggal karena racun masih dalam proses penyelidikan.
“Terkait pengakuan pelaku yang sempat memberikan minuman kopi diduga diracun yang membuat korban tewas masih didalami.
Namun berdasarkan hasil visum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada korban terdapat luka di organ pankreas lambung dan satunya lagi korban Ahmad Sanusi meninggal karena dibekap,”ungkapnya.
Mobil korban yang digunakan pelaku untuk pergi ke Lampung disita. Termasuk 27 batang emas atau kuningan palsu bermacam logo salah satunya logo lambang Soekarno merupakan palsu dan benda mistik lainnya disita sebagai barang bukti. (pkn)
Comment