DEPOKRAYANEWS.COM- Tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) akan membangun tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Saat ini, sudah masuk tahapan pra rancangan. Yang menarik, disain gedung SMP itu akan menonjolkan salah satu ciri khas Kota Depok yakni Batik Depok.
Bila ini menjadi kenayataan, maka ketiga SMP itu merupakan gedung pertama di Kota Depok yang memiliki ciri khas atau identitas, sama seperti daerah lain seperti kabupaten/kota di Riau, di Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan bebeapa daerah di Pulau Jawa. Selama ini, pembangunan gedung fisik di Kota Depok tidak memiliki ciri khas sama sekali, sehingga banyak yang menilai Depok adalah kota tanpa identitas.
Kepala Disrumkim Kota Depok Dadan Rustandi menyebut, tiga SMPN yang dimaksud antara lain SMPN 34 Depok di Jalan Kerja Bakti Kelurahan Pondok Cina (Pocin) Kecamatan Beji.
Kemudian, SMPN 32 Depok di Jalan Janger Raya RW 12 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya dan SMPN 13 Depok di Jalan H. Saleh Kelurahan/Kecamatan Limo.
“Tahun ini sudah masuk pra rancangan, setelah sebelumnya kami melaksanakan tahap persiapan, tahap survei sekunder dan tahap survei primer. Untuk fisik bangunan dilaksanakan tahun 2024 jika tidak ada hambatan,” kata Dadan Rustandi seperti dilansir laman resmi Pemkot Depok, Senin 19 Juni 2023.
Adapun, untuk SMPN 34 Depok luas tanah yang direncanakan yaitu 4.057 m2 dan luas bangunan kurang lebih 4.300 m2 dengan pagu anggaran Rp 30 miliar. Sedangkan SMPN 32 Depok luas tanah 1.953 m2 dan luas bangunan sekitar 3.600 m2 dengan pagu anggaran kurang lebih Rp 20 miliar. Sedangkan, SMPN 13 Depok luas tanah 5.251 m2 dan luas bangunan 6.000 m2 dengan pagu sekitar Rp 30 miliar.
“Khusus untuk SMPN 13 Depok ini merupakan bangunan yang direlokasi karena bangunan lama kerap banjir ketika hujan. Lokasinya tidak jauh dari bangunan eksisting, masih satu kecamatan yang sama,” kata dia.
Selain ornamen batik, pada gedung sekolah itu ada pemasangan gigi balang pada pagar maupun lisplang bangunan. Secara keseluruhan ornamen ini bisa bermakna pertahanan yang kuat dan keberanian.
“Secara estetika, penggunaan ornamen gigi balang berfungsi visual, yakni memberi keindahan pada rumah-rumah Betawi secara keseluruhan. Namun, dari sisi fungsional, gigi balang juga berfungsi menahan air dan angin saat musim hujan,” kata Dadan.
Bangunan gedung sekolah itu nantinya akan berkonsep kekinian dengan tidak meninggalkan ciri khas dari Kota Depok. Sarat makna dan dibuat lebih sederhana.
“Bangunan terdiri dari tiga lantai dengan ruang kelas rata-rata di atas 20 kelas. Selain lahan yang terbatas, kami ingin menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang layak untuk siswa serta ruang bermain yang memadai,” kata dia. (ril)
Comment