DEPOKRAYANEWS.COM- Manuver Walikota Depok Mohammad Idris yang mengusulkan daerah-daerah penyangga DKI Jakata digabungan dengan Jakarta menjadi Jakarta Raya membuat marah Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Plh Gubernur Jabar itu menganggap pernyataan Idris membuat gaduh di tengah masyarakat.
“Tolong, Pak Walikota, jangan menyampaikan statement-statement yang membuat masyarakat gaduh, dan membuat masyarakat memiliki pikiran-pikiran lain. Karena kata-kata itu seolah-olah mendiskreditkan kami selaku pemerintah dan pimpinan di Jawa Barat,” kata Uu seperti dikutip Tribun Jabar, Jumat 15 Juli 2022.
Uu mengatakan, kata-kata Walikota Depok itu seolah-olah menyatakan, jika bersama Pemprov Jabar, Kota Depok tidak mendapat pembangunan yang signifikan. Padahal, Depok dan daerah penyangga Ibu Kota sudah menjadi daerah yang lebih maju.
“Dia beranggapan dengan kata-kata itu, saya menafsirkan Bodebek tidak maju karena bergabung dengan Jawa Barat. Padahal, justru sebaliknya, Bodebek itu adalah daerah yang maju dibandingkan dengan daerah-daerah yang lain yang ada di Jawa Barat ini,” katanya.
Hal itu dibuktikan dengan pendapatan asli daerah (PAD) paling besar di Jabar adalah dari wilayah tersebut. Uu mengatakan, kemudian infrastruktur yang paling bagus, mulai dari sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, dan lainnya, yang paling bagus berada di kawasan Bodebek.
“Oleh karena itu, jangan menyampaikan hal-hal yang membuat masyarakat memberikan tafsiran bahwa Pemerintah Provinsi tidak berhasil dalam membangun Jabar,” kata Uu.
Menurut dia, seharusnya semua kepala daerah menguatkan kebersamaan antara Pemprov dengan Pemkot dan Pemkab. Apalagi, Jawa Barat memiliki semangat “Jabar Juara Lahir Batin lewat Inovasi dan Kolaborasi”.
“Kolaborasi adalah kebersamaan antara para kepala daerah dan pimpinan di Jawa Barat ini,” kata dia.
“Saya tidak mau berandai-andai, karena itu semua memiliki dampak yang memang sangat luar biasa. Saya selaku orang Jabar tidak mau melepaskan Bodebek ke wilayah lain,” kata Uu.
Pemprov Jabar, kata dia, juga tidak akan melepas Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dan kota atau kabupaten lainnya di Jabar kepada daerah lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Depok Mohammad Idris mengusulkan agar daerah-daerah penyangga DKI Jakarta digabungkan dengan Jakarta menjadi Jakarta Raya, berkaitan dengan penerapan Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN).
“Ini harus diluruskan pemahaman Jakarta Raya bahwa isu yang saya lontarkan itu terkait dengan penerapan UU IKN,” kata Idris kepada wartawan di Jalan Karya Bakti, Tanah Baru, Beji, Depok, Jumat (15/7/2022).
Idris mengatakan, sejak 15 tahun dirinya berkiprah di Pemerintahan Kota Depok, persoalan di Jakarta sangat berkaitan dengan daerah Bodetabek, khususnya masalah banjir. Jakarta sudah membuat kanal banjir timur dan kanal banjir barat, tetapi kanal tersebut tak dapat mengatasi masalah banjir.
Di sisi lain, kata Idris, Kota Depok memiliki beberapa aliran sungai yang terhambat sehingga menjadi faktor utama banjir. Aliran sungai itu kerap kali tersendat oleh tumpukan sampah sehingga menyebabkan banjir yang merugikan Kota Jakarta.
“Inilah yang jadi sebuah permasalahan yang harus jadi perhatian kami, makanya saya lontarkanlah isu tentang Jakarta Raya,” kata Idris. (ris/ril)
Comment