Depokrayanews.com- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa tiga dari empat orang komisaris PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) merupakan kader Partai Gerindra. Tapi satu orang di antaranya yaitu Prasetyo Hadi sudah mengundurkan diri sejak dilakukan penggantian antar waktu (PAW) anggota DPR pada 6 bulan yang lalu.
“Pertama saya konfirmasi yang namanya Prasetyo Hadi sudah mengundurkan diri sejak PAW jadi anggota DPR, mengundurkan diri sejak 6 bulan lalu,” kata Dasco seperti dilansir Kompas.com, Rabu 2 Juni 2021.
Untuk ketiga orang lainnya yaitu Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, dan Angga Raka Prabowo masih merupakan kader Gerindra. Menurut dia, tiga kader Gerindra dan satu mantan kader itu merupakan komisaris PT TMI.
Dasco juga menegaskan PT TMI berada di bawah yayasan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang artinya bersifat swasta.
“PT TMI itu berada di bawah yayasan Kemhan. Dan artinya bukan kepunyaan Kemhan secara langsung. Karena yayasan, itu sifatnya sudah swasta,” ujarnya.
Oleh karena sifat PT TMI yang merupakan perusahaan swasta, lanjut Dasco, maka wajar apabila berisi kader-kader Gerindra. “Maka tidak ada salahnya kemudian ada Pak Glenny, ada Pak Yudi dan Pak Angga Raka yang memang masih pengurus Gerindra,” kata dia.
Belakangan, nama PT TMI menjadi sorotan seiring mencuatnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024. Berdasarkan dokumen Raperpres tersebut disebutkan rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan dana Rp 1.760 triliun dan bisa menggunakan skema utang asing.
Sumber:kompas.com
Comment