by

Walikota Depok Klaim Sudah Habiskan Rp 59 Miliar untuk Tangani Virus Corona

Walikota Depok Mohammad Iidris didampingi Dadang Wihana.

Depokrayanews.com- Walikota Depok, Mohammad Idris, mengatakan Pemerintah Kota Depok telah mengucurkan dana senilai Rp 59 miliar untuk menangani wabah virus corona atau Covid-19.

Idris kemudian membeberkan alokasi-alokasi anggaran yang sejauh ini sudah digelontorkan. Anggaran itu bersumber dari APBD Kota Depok 2020 dari pada pos anggaran biaya tak terduga (BTT).

“Anggaran yang dialokasikan untuk tanggap darurat Covid-19 dari sumber BTT APBD Kota Depok, sampai saat ini sudah teralokasikan sebesar Rp 59.034.230.900,” kata Idris dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat 24 April 2020.

Menurut Idris, anggaran itu telah dialokasikan untuk berbagai kebutuhan penanganan Covid-19 dari segi kesehatan dan sosial-ekonomi. Sebesar Rp 2,7 miliar di antaranya dipakai untuk bantuan stimulan Kampung Siaga Covid-19 di 924 RW. Masing-masing RW mendapat dana Rp 3 juta.

Anggaran juga dipakai untuk program jaring pengaman sosial yang sejauh ini sebesar Rp 7,5 miliar. Dana dibagikan kepada 30.000 kepala keluarga (KK).

Anggaran tersebut juga dibagi untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan, termasuk peralatan dan perlengkapan kesehatan, tanpa disebut rinciannya.

Terakhir, anggaran dipakai untuk memperkuat layanan rumah sakit rujukan, yakni RSUD Kota Depok, RS Universitas Indonesia, dan RS Bhayangkara/Brimob Polri Kelapa Dua, tanpa disebut rinciannya.

“Saat ini masih dilakukan refocusing anggaran untuk memenuhi kebutuhan tanggap darurat Covid-19 yang masih sangat besar kebutuhannya,” kata Idris.

Kasus Covid-19 di Kota Depok belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah sepekan lebih diterapkan.

Sampai 24 April 2020, warga Kota Depok yang positif terinfeksi corona sebanyak 239 orang. Jumlah pasien yang berhasil sembuh melonjak ada 22 orang. Sedangkan yang meninggal dengan status positif ada 18 orang.

Orang tanpa gejala (OTG), ada 892 orang. Ini, yang sudah selesai pemantauan 74 orang. Sedangkan mereka yang masih dalam pemantauan 818 orang.

Kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 2.638 orang. Dari angka itu, selesai pemantauan 776 orang. ODP yang masih dalam pemantauan saat ini naik dari 1.857 menjadi 1.862 orang. Untuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 996 orang. Selesai pengawasan untuk kasus itu bertambah dari 228 orang, jadi masih ada 232 orang lagi. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *