DEPOKRAYANEWS.COM- Youtuber bernuansa Islam Andre Anjarkasih menjadi pembicara dalam Sarasehan Dakwah yang Informatif dan Menyejukan dalam Menyongsong Pesta Demokrasi 2024 yang diselenggarakan MUI Kota Depok, Selasa 15 Agustus 2023.
Andre memaparkan tentang kemajuan teknologi informasi di tengah kehidupan masyarakat dan bangsa.
“Kalau tidak hati-hati, tidak cermat, tidak sabar, tidak bijak, tidak tabayun, bisa mencelakai diri kita dan menimbulkan fitnah yang merugikan dan fatal akibatnya,” kata Andre.
Sebab teknologi, selain memudahkan dalam berkomunikasi dan berbelanja atau berbisnis, juga bisa menimbulkan kemudaratan.
“Baru-baru ini kita menyaksikan ada elit partai atau elit bangsa yang direkayasa visualnya seakan sedang berada di rumah ibadah yang bukan keyakinannya. Itulah tidak etisnya bahkan tidak bermoralnya oknum youtuber,” kata Andre sambil memperlihatkan foto aktifis Komisi Infokom MUI Depok yang sedang berbincang di sebuah restoran diubah menjadi di sebuah ruang yang raknya penuh dengan hamar atau minuman keras.
Sosok tokoh yang sedang senyum tiba-tiba muncul dengan wajah garang atau sebaliknya. Bahkan belakangan dengan aplikasi AI atau Artificial Intelligence, yang semula berwajah peot dan kusut bisa muncul dengan wajah tampan rupawan atau “syantik” dan bening. Yang terakhir adalah foto gadis berbusana bisa berubah menjadi telanjang bulat,” kata Andre.
Lain halnya dengan paparan Kyai Mahfudz Anwar. Ia mengungkapkan pengalamannya berdakwah di majelis taklim dengan jumlah audiens terbatas 40-50 orang, dapat menjadi 200 – 400 orang audiens dalam waktu yang bersamaan.
Meski demikian, kedua pembicara sepakat bahwa kemajuan teknologi memiliki sisi maslahat yang banyak dan signifikan. Yaitu mempercepat dan memperluas proses komunikasi dalam sekian detik dalam jarak berjauhan.
Ketua Bawaslu Depok, Luli Barlini memaparkan tugas institusinya sebagai pengawas Pemilu agar segala sesuatunya “on the right track” sehingga Pemilu yang jujur dan adil dapat terlaksana dengan baik.
“Jikalau Bapak dan Ibu menemukan kejanggalan, laporkan kepada kami secepatnya disertai bukti-bukti yang lengkap,” kata Luli.
“Jangan sampai terjadi seperti seorang ibu rumah tangga melaporkan dirinya menerima uang suap dari seorang oknum Caleg, tapi buktinya nggak ada. Buktinya mana, Bu?! “Wah, maaf, uang sogokannya sudah saya belikan beras kemarin,” kata dia.
Tentu saja hal seperti itu tidak bisa diproses lebih lanjut, meski menyatakan dirinya tidak akan memilih Caleg dimaksud. (ddn)
Comment